Anak zaman sekarang beda, Ayah-Bunda
Kalimat ini sering terdengar, bukan? Tapi sebenarnya bukan anaknya yang salah, melainkan cara pendekatan kita yang harus ikut berubah—tanpa mengorbankan nilai Islam yang hakiki.
Di tengah dunia yang serba cepat dan digital ini, orang tua punya tantangan besar: bagaimana caranya menanamkan nilai-nilai Islam agar tetap melekat dalam diri anak, tanpa terasa ‘menggurui’?
Tenang… jawabannya bukan dengan ceramah tiap hari, tapi dengan pendekatan yang hangat, relevan, dan tentu saja: konsisten.

Jadilah Contoh, Bukan Hanya Pengarah
Anak zaman sekarang lebih jeli melihat apa yang kita lakukan dibandingkan apa yang kita ucapkan.
Mereka punya “radar” untuk mendeteksi ketidaksinkronan antara kata dan perbuatan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Aksi kecil seperti:
• Mengucap “Bismillah” sebelum makan
• Tidak marah-marah saat macet
• Mematikan HP saat adzan berkumandang itu lebih berkesan daripada 1000 nasihat.

Dekatkan Anak dengan Al-Qur’an, Bukan Hanya Buku Teks
Buat Al-Qur’an jadi bagian dari rutinitas yang menyenangkan:
• Bacakan kisah-kisah nabi sebelum tidur
• Putar murottal saat di mobil
• Ajak anak mengaji bersama, lalu beri pujian tulus
Bukan soal hafal dulu, tapi cinta dulu. Jika anak sudah jatuh cinta pada Al-Qur’an, insyaAllah hafalan akan datang dengan sendirinya.

Gunakan Teknologi sebagai Teman, Bukan Musuh
Bukannya dilarang nonton YouTube, tapi pilihkan konten Islami yang seru dan relate.
Ada banyak animasi Islami, kisah para sahabat dalam bentuk kartun, bahkan game edukasi yang bisa jadi media dakwah modern untuk anak.
Contoh seru:
• Ajak anak membuat konten pendek: “Cerita Nabi Favoritku”
• Challenge keluarga: “1 hari 1 doa pendek”
Anak belajar sambil seru-seruan. Siapa bilang ngaji harus serius melulu?

Bangun Iklim Rumah yang Islami dan Hangat
Bukan berarti rumah harus selalu sunyi seperti masjid. Tapi:
• Seringkan zikir bersama di pagi hari
• Tempel poster doa harian di kulkas
• Rayakan momen ibadah (seperti shalat pertama di masjid) sebagai hal yang istimewa
Iklim rumah adalah sekolah pertama anak. Pastikan ia tumbuh di lingkungan yang menanamkan cinta, bukan rasa takut.
Doa: Senjata Terkuat Orang Tua

Kadang kita sudah usaha maksimal, tapi lupa… ada kekuatan yang tak kalah penting: DOA.
Doakan anak setiap hari:
• Saat mereka tidur
• Saat kita memasak
• Bahkan saat mereka sedang rewel
“Dan katakanlah: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat…”
(QS. Ibrahim: 40)
Anak zaman now bukan untuk ditakuti, tapi dipahami dan dibimbing dengan cinta.
Nilai Islam itu kekal, dan bisa ditanamkan dalam bentuk yang kreatif, hangat, dan menyenangkan.
Karena pada akhirnya, tugas orang tua bukan sekadar membesarkan anak, tapi mengantar mereka menjadi manusia yang dicintai Allah.
Siap jadi orang tua zaman now yang keren dan Islami?
-sahabat dakwah –