Pelajaran dari Kaum Nabi Luth: Antara Wahyu dan Bukti Arkeologi
Pendahuluan
Dalam sejarah kenabian, kaum Nabi Luth ‘alaihis salam menjadi salah satu contoh nyata kehancuran umat yang melanggar batas-batas moral dan menolak ajakan kepada kebaikan. Kisah mereka diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai peringatan bagi seluruh umat manusia.
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika dia berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kamu di dunia ini?’”
(QS. Al-A’raf: 80)
“Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang membatu.”
(QS. Al-Hijr: 74)
Temuan Arkeologi Modern
Beberapa temuan arkeologi menunjukkan adanya kota-kota kuno yang hancur mendadak oleh api dan panas luar biasa. Di sisi timur Laut Mati, wilayah yang dipercaya sebagai tempat tinggal kaum Nabi Luth, terdapat situs Bab edh-Dhra dan Numeira ( Numayra)di Yordania.
Penelitian menunjukkan bahwa kota-kota ini:
– Mengalami kehancuran tiba-tiba oleh panas ekstrem (hingga bangunan meleleh).
– Mengandung lapisan abu dan sulfur.
– Letaknya dekat Laut Mati, persis dengan deskripsi geografis kisah Luth.
“Dan sungguh, kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih dilalui manusia.”
(QS. Ash-Shaffat: 137)
Dalam sejarah kenabian, kaum Nabi Luth ‘alaihis salam menjadi salah satu contoh nyata kehancuran umat yang melanggar batas-batas moral dan menolak ajakan kepada kebaikan. Kisah mereka diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai peringatan bagi seluruh umat manusia.
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika dia berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kamu di dunia ini?’”
(QS. Al-A’raf: 80)
“Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang membatu.”
(QS. Al-Hijr: 74)

Hadits dan Sumber Ilmiah
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya perkara yang paling aku takutkan menimpa umatku adalah perbuatan kaum Luth.” (HR. Tirmidzi)
Sumber ilmiah:
– Dr. Bryant Wood (Biblical Archaeology Review): menyebut Bab edh-Dhra dan Numeira memiliki tanda-tanda kehancuran mendadak.
– Arkeolog Yordania dan AS telah menemukan bukti kerusakan hebat akibat panas tinggi dan lapisan sulfur.
Penutup
Kisah ini bukan sekadar sejarah, tapi peringatan hidup. Betapa Allah ﷻ mengingatkan manusia untuk menjaga akhlak, mengikuti fitrah, dan tidak menentang seruan para nabi. Dan hari ini, jejak kehancuran itu seolah Allah ﷻ tinggalkan dimuka bumi agar kita tidak lupa
والله أعلمُ بالـصـواب
Oleh: Zainal Abidin